Mau Memulai Bisnis Tapi Takut Rugi? Lakukan Analisis BEP!

By Heni Anggraeni, Febndy
08 June 2022

Jika kamu mau memasuki dunia bisnis, kamu perlu tau istilah-istilah bisnis. Break Even Point merupakan salah satu istilah yang harus diperhatikan jika kamu ingin mengembangkan bisnis dalam jangka panjang. Hal tersebut dikarenakan BEP adalah tolak ukur untuk menentukan apakah bisnis kamu menguntungkan atau tidak. 

Jadi, apa itu BEP? Apa tujuan dan manfaatnya? Bagaimana cara menghitungnya? Tenang, kita akan membahasnya di artikel kali ini.

Apa itu BEP?

BEP atau Break Even Point merupakan titik impas dimana total pendapatan (revenue) bisnis kamu sama dengan seluruh modal yang sudah kamu keluarkan. Yang berarti, bisnis kamu tidak mengalami keuntungan maupun kerugian disaat kondisi seperti ini.

Maka dari itu, istilah BEP juga biasanya disebut sebagai titik impas atau kamu juga bisa menyebutnya sebagai balik modal. 

Tujuan BEP

Melakukan analisis BEP tentu saja kamu harus lakukan bukan semata-mata tanpa alasan. Berikut tujuan dilakukannya analisis BEP:

  • Menekan biaya produksi dan operasional, untuk membuatnya serendah mungkin tanpa mengesampingkan kualitas dan kuantitas.

  • Untuk mempertahankan tingkat harga produk perusahaan.

  • Untuk meningkatkan volume produksi semaksimal mungkin.

  • Untuk menentukan harga produk dengan hati-hati sehingga harga produk sesuai dengan keuntungan dan target yang telah direncanakan.

Baca juga : Tahukah Kamu? Inilah Cara Penetapan Harga yang Bikin Bisnis Kamu Untung Terus!

Manfaat BEP 

Tujuan BEP diatas tentunya berkaitan erat dengan manfaat bagi bisnis kamu. BEP dianalisis untuk menjadi bahan pertimbangan harga jual dan pengambilan keputusan bisnis. Selain itu, kamu juga jadi punya bahan untuk perencanaan operasional bisnis dalam mencapai laba yang kamu tentukan. 

Hal yang Harus Diperhatikan Dalam Menghitung BEP

Dalam melakukan penghitungan BEP, kamu harus tahu apa saja variabel yang harus dihitung di dalamnya. Yaitu; Set up cost, Operational cost (pertahun), Harga jual.

Set up cost adalah biaya-biaya yang timbul saat kamu menyiapkan mesin dan peralatan untuk dipergunakan dalam memulai proses bisnis. 

Sedangkan operational cost merupakan biaya berkelanjutan untuk menghasilkan suatu produk maupun melaksanakan kegiatan bisnis, seperti penyewaan tempat, listrik, biaya produksi hingga packaging.

Kamu juga perlu menentukan harga jual produk. Setelah menentukan harga jual, tentukan juga estimasi pendapatan kamu dalam satu bulan. 

Penghitungan BEP

Untuk menentukan perhitungan hasil BEP, rumus yang perlu kamu pakai yaitu:

BEP : Modal awal tahun pertama (set up cost + operational cost) / estimasi pendapatan per bulan

  • Set up Cost : Rp 10.000.000,-

  • Operational Cost (pertahun) : Rp 40.000.000,-

  • Estimasi Pendapatan (perbulan): Rp 5.000.000,-

BEP : Rp 10.000.000 + Rp 40.000.000 / Rp 5.000.000 = 10 

Berarti BEP akan terjadi di bulan 10, dimana bisnis kamu tidak mengalami keuntungan maupun kerugian. Setelah melewati bulan ke 10, kamu baru bisa merasakan profit yang sesungguhnya dari bisnis kamu.

Nah, itu dia penjelasan tentang analisis,  tujuan dan manfaat BEP serta cara penghitungannya. Jika kamu ingin merintis sebuah bisnis, maka penghitungan BEP tersebut bisa kamu jadikan acuan untuk membuat kerangka dasar. Menghitung BEP merupakan hal penting yang harus kamu lakukan sebelum memulai bisnis. Dengan menghitung BEP, kamu jadi tahu apakah bisnis yang ingin kamu jalani “menghasilkan” atau tidak.

Untuk mengetahui info-info tentang bisnis lainnya? Kunjungi https://kongsitusi.com/article dan temukan artikel-artikel menarik tentang bisnis di dalamnya. Kemudian, daftarkan juga bisnis kamu di Kongsitusi https://kongsitusi.com/ nikmati berbagai macam penawaran fitur menarik, temukan partner bisnis dan kesempatan mendapatkan pendanaan untuk bisnis kamu.